Update LPIA


Sampai saat ini sudah sekitar 5 bulan saya memutuskan untuk menjalankan bisnis pendidikan dengan membeli satu franchise lembaga pendidikan bahasa Inggris dan komputer, LPIA. Seperti yang telah saya tulis pada posting saya terdahulu, cabang saya berlokasi di area Ciledug, tepatnya di Kompleks Ruko Dian Plaza, Jl. Raden Fatah, Tangerang.

Banyak hal yang semula tidak saya ketahui mengenai bisnis lembaga pendidikan dan franchise, namun akhirnya bisa saya serap dari pengalaman menjalankan bisnis LPIA ini. Dalam kesempatan ini saya akan coba sharing dengan rekan-rekan sekalian tentang pengalaman saya dengan harapan rekan-rekan dapat mengambil manfaat dan hikmah dari pengalaman saya baik yang positif ataupun yang negatif untuk selanjutnya dapat menjadi pertimbangan dalam membuka bisnis lembaga pendidikan.

Pengalaman tentang lembaga pendidikan:
1. Potensi pasar masih sangat luas, karena dari pengalaman saya ternyata memang kebutuhan pendidikan luar sekolah (non-formal) masih sangat menjanjikan.

2. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa orang tua akan berusaha keras untuk mengusahakan agar anak-anaknya memperoleh pendidikan yang memadai. Beberapa kali saya mengetahui dari manajer cabang saya bahwa orang tua menegoisiasikan terms pembayaran kursus dikarenakan anaknya ingin sekali mengikuti kursus tersebut namun orang tuanya dalam kondisi masih kekurangan. Banyak murid kami berasal dari keluarga yang kurang berada seperti tukang ojek, pedagang kecil atau pekerja serabutan namun memiliki semangat belajar yang sangat tinggi.

3. Dalam konteks LPIA Cabang kami, bulan-bulan yang agak sepi peserta biasanya adalah sekitar bulan Mei-Juni dimana anak-anak sedang libur sekolah dan bulan-bulan puasa dan menjelang lebaran. Oleh karena itu diperlukan kemampuan manajemen cash flow yang memadai supaya tidak terjadi minus. Alhamdullilah sampai saat ini kami belum pernah minus.

4. Diperlukan kreativitas dari manajer cabang dan koordinator akademik (Bahasa Inggris dan Komputer) untuk membuat program-program baru yang mampu menarik minat calon peserta kursus. Program-program baru tersebut sebisa mungkin dibuat sederhana namun dapat sesuai dengan kebutuhan dari pasar, misalnya untuk cabang kami diciptakan program baru Matematika Digital atau juga Digital English yang pada dasarnya hanya merupakan penggabungan dari beberapa program yang telah ada.

5. Terdapat tren penurunan minat untuk kursus Bahasa Inggris namun dilain pihak terjadi peningkatan yang signifikan untuk peminat kursus komputer. Kami mensiasatinya dengan membuat beberapa program komputer baru yang meskipun terasa sederhana namun dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.

6. Diperlukan adanya program-program promosi untuk semakin mengukuhkan brand cabang ke masyarakat sekitar. Manajer cabang kami secara rutin memasang materi-materi promosi seperti spanduk, menyebar brosur, dan melakukan open house untuk semakin memperkenalkan cabang kami. Disamping itu dia juga aktif menyelenggarakan pertemuan dengan guru-guru atau orang tua murid di sekitar lokasi cabang. Meskipun sederhana, ternyata cara-cara seperti ini tetap manjur untuk memperoleh tambahan murid baru.


Disamping penjelasan diatas, masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemajuan sebuah lembaga pendidikan. Pada tulisan berikutnya saya akan berbagi tips untuk memilih dan mengelola usaha franchise.


Semoga berguna, SALAM SUKSES!


PUTAR NASIB -- JANGAN PERNAH MENYERAH!





 

Copyright 2006| Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger Beta by Blogcrowds.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.