Pagi ini saya memperoleh pesan indah dari teman lama yang telah membaca catatan-catatan yang telah saya publikasikan melalui blog ataupun Facebook. Selain dia, pesan indah tersebut saya terima juga beberapa waktu lalu dari seorang teman lain yang saat ini menjabat sebagai Assistant Vice President (AVP) di salah satu bank besar milik Singapura. Apa isi pesan indah itu?

Ternyata “virus-virus” yang telah saya sebar melalui catatan-catatan saya telah menuai “hasil”-nya. Kedua teman saya tadi mengeluh telah mengalami gejala-gejala panas-dingin, susah tidur, dan gelisah berkepanjangan. Mereka gelisah karena dalam lubuk hati yang terdalam (deep inside) sebenarnya mereka sudah lelah dan jenuh bekerja untuk orang lain dan ingin segera memulai petualangan baru sebagai entrepreneur.

Meski sudah berkali-kali saya sampaikan bahwa seharusnya dengan pengalaman dan jaringan sekaliber mereka seharusnya tidak susah menjadi pengusaha namun faktanya tetap saja mereka masih takut atau ragu-ragu untuk melangkah lebih lanjut. Saya berpikir jangan-jangan “virus” yang saya tularkan kurang kuat dosisnya. Nah supaya makin kuat dosis virusnya, maka saya coba menambahkan “dosis” baru. Nanti kalau frekuensi panas dingin dan gelisahnya makin tinggi, maka saya akan coba tawarkan “obat penawarnya” :D.

Berikut ini adalah alasan-alasan yang dulu membuat saya mantap untuk “Fire my Boss!” dan memutuskan untuk memasuki tahapan baru sebagai pengusaha:

1. Lingkungan Kerja yang Kurang Kondusif
Karena beberapa alasan tertentu yang seringkali tidak saya mengerti, maka banyak ide-ide saya atau ide kelompok kami yang mentok dan tidak tersalur dikarenakan adanya perbedaan sudut pandang antara saya dan manajemen. Padahal saya haqqul yakin bahwa kedepan ide-ide tersebut akan menjadi tren bisnis yang akhirnya memang terbukti demikian.

2. Pimpinan yang Kurang Mendukung
Dalam berbagai kesempatan, saya bekerja untuk pimpinan dengan berbagai dengan latar belakang yang sangat variatif dan kompleks. Banyak pimpinan saya yang suportif dan mendukung saya untuk maju, namun demikian ada pula pimpinan yang memang sangat susah untuk diajak bekerjasama. Pimpinan yang demanding adalah biasa, namun pimpinan yang tidak bisa menerima masukan dari bawahan merupakan pimpinan yang membuat saya frustasi.

3. Waktu yang Terbatas
Dahulu saya termasuk pekerja yang bisa dibilang jarang pulang ke rumah dikarenakan kesibukan yang luar biasa apalagi pada waktu persiapan menjelang tender proyek. Sebagai sales sekaligus konsultan saya mesti melakukan banyak hal mulai dari hal yang sederhana sampai hal yang sangat kompleks. Waktu yang 24 jam terasa kurang dan membuat saya seringkali mengalami kelelahan baik fisik maupun mental. Untuk kelelahan fisik saya bisa mengatasinya dengan mudah namun tidak demikian hal-nya dengan kelelahan mental.

4. Penghasilan yang Terbatas
Meski saya rutin memperoleh kenaikan salary berkala, bonus, dan juga komisi proyek namun tetap saja semua itu ada batasnya. Meski uang bukan segalanya dan tidak menjamin kebahagiaan, namun saya berprinsip bahwa untuk mencapai kebahagiaan maka kita memerlukan uang. Saya sepakat bahwa uang adalah “alat” untuk mencapai tujuan dan bukannya “tujuan” itu sendiri.

5. Jenjang Karir yang Terbatas
Karir puncak merupakan idaman semua orang, namun sayangnya jenjang karir itu seperti piramida yang makin runcing pada sisi atasnya. Meski kita telah memberikan semua yang kita punya namun faktanya tetap saja masih banyak orang yang memang lebih hebat dari kita. Daripada berebut pada lorong yang makin sempit, lantas kenapa kita tidak menciptakan lorong sendiri?

6. Office Politics
Suka atau tidak hal ini pasti terjadi dimanapun Anda berada. Persaingan yang keras seringkali memicu orang untuk bersaing dengan tidak sehat, salah satunya dengan office politics. Apalagi dengan makin mudahnya proses komunikasi antar karyawan dalam perusahaan maka makin mudah pula office politics dilakukan. Pernahkah Anda mengalami bahwa kealpaan atau kesalahan yang mungkin Anda perbuat dengan tidak sengaja beredar ke pimpinan kita atau tersebar kemana-mana melalui fasilitas CC (carbon copy) dalam email?

7. Resiko PHK
Dahulu siapa pernah menyangka kalau Lehman Brothers bakal ambruk? Atau juga kemungkinan bahwa Citibank, RBS, ING, GM Motors bakal rugi besar dan terancam bangkrut? Kondisi tersebut membuat PHK massal tak dapat dihindari. Faktanya dalam beberapa kali krisis ekonomi, perusahaan SME (small medium enterprise) jauh lebih tahan terhadap efek krisis.

8. Pikirkan alasan pribadi Anda….

9. Adakah alasan lain yang lebih personal untuk Anda?

Semoga dosis tambahan dalam “virus” ini lebih mampu untuk menginspirasi Anda.
Salam perubahan! @betley-030409

0 komentar:


 

Copyright 2006| Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger Beta by Blogcrowds.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.