Hidup memang penuh dinamika. Ada masa dimana kita dalam kondisi puncak dan seakan hanya awan yang sanggup mengiringi langkah kita. Pun juga ada masa dimana kita tenggelam dalam kekalahan seolah hanya akar beringin yang mengiringi keterbenaman kita. Lantas apa yang mesti kita persiapkan dalam menghadapi kondisi tersebut? Utamanya kondisi dimana kita terbenam dalam berbagai tekanan bertubi-tubi dan juga kekalahan yang seolah tak henti-hentinya mendera.

Sebagai manusia tentu saya pernah atau bahkan bisa dibilang termasuk sering berada dalam kondisi tersebut. Sebagai pengusaha berskala UKM, tekanan dan kekalahan datang silih berganti dengan kegemilangan yang saya dapatkan. Gagal dalam tender, pekerjaan proyek yang molor, piutang yang susah ditagih, hutang yang jatuh tempo, atau cashflow perusahaan yang morat-marit adalah santapan saya setiap hari.

Sewaktu masih pada fase-fase awal dahulu, semua problem itu laksana teror yang senantiasa membayangi hidup saya. Pikiran senantiasa gelisah, susah tidur, mudah panik, makan tidak enak, dan pikiran yang menjadi tak terarah. Berat rasanya menghadapi semua itu, apalagi sebagai pemimpin saya dituntut tetap tenang dalam kondisi apapun. Karena pemimpin laksana bandul besar penggerak perusahaan, kalau bandul bergerak diluar harmoni maka bisa dipastikan semuanya akan menjadi kacau.

Namun seiring waktu berjalan, pelan tapi pasti dan berbekal perenungan pribadi serta belajar dari para pengusaha yang lebih senior maka saya mulai menemukan beberapa langkah yang sangat berguna bagi saya guna menghadapi kondisi tersebut.

Intinya adalah bahwa sebaiknya kita mencoba untuk berdialog dengan derita yang kita rasakan, dan juga mencoba untuk berdiskusi dengan kekalahan yang kita alami. Cobalah kita diagnosa secara arif dan sejujurnya, sejatinya apakah derita yang kita rasakan atau seberapa berat kekalahan yang kita alami. Apakah benar-benar parah atau sesungguhnya itu hanyalah produk dari kesukaan kita melebih-lebihkan sesuatu? Sebagian besar manusia, utamanya di Indonesia, berjiwa sentimentil melankolik serta sering merasa sebagai orang paling menderita sedunia. Kita seringkali terjebak pada rasa takut yang berlebihan akan kondisi terburuk yang kita ciptakan sendiri. Alih-alih fokus pada solusi untuk mengatasi masalah, kita lebih asyik menerka-nerka kondisi terburuk yang mungkin terjadi.

Berdasarkan pengalaman pribadi, saya merekomendasikan rekan-rekan untuk mencoba berdialog secara intens dengan diri kita sendiri. Cobalah menyediakan waktu sejenak untuk melakukan analisis secara objektif dan komprehensif tentang apa sesungguhnya yang terjadi. Fokuslah pada solusi dan jangan biasakan untuk terlalu membayangkan kegagalan-kegagalan yang sebenarnya hanyalah ilusi ciptaan kita sendiri. Mulailah berdialog dengan diri kita soal bagaimana mengatasi tantangan yang ada. Bayangkanlah hati Anda dan pikiran Anda bersatu-padu membentuk team yang kuat dan solid guna melibas setiap gangguan yang muncul. Latihlah terus dialog yang konstruktif dalam diri Anda sampai Anda benar-benar memegang kendali dalam menentukan reaksi Anda terhadap setiap kondisi yang Anda hadapi.

Juga kalau Anda menderita suatu kekalahan, ingatlah selalu bahwa itu bukan akhir dari segalanya. Matahari masih akan terbit dari timur dan tenggelam di barat meski Anda meratapi kekalahan itu. Jadikanlah kekalahan itu sebagai bahan pelajaran yang utama guna mencapai kemenangan di waktu yang akan datang. Tanamkanlah dalam benak Anda bahwa pemenang yang sesungguhnya adalah mereka yang tertawa paling akhir.

Selain itu, terdapat beberapa tips sederhana yang mungkin dapat dipraktekkan guna mengatasi stress yang mungkin timbul sebagai akibat problem dalam usaha:

1. Senantiasa berpikir positif dan optimis
Bukan klise, tapi berpikir positif adalah sarana yang paling efektif untuk menyelesaikan banyak hal. Optimisme itu menular, sebagaimana juga dengan pesimisme.

2. Tetap tenang jangan panik
Tetaplah tenang dan berusahalah keras untuk tidak panik karena kepanikan hanya akan menambahkan masalah baru bagi Anda.

3. Fokus pada solusi
Teruslah fokus pada solusi dan bukannya pada masalah yang ada.

4. Jangan hanya berpikir linier
Berpikirlah progresif dan out of the box. Banyak permasalahan besar yang sesungguhnya dapat diselesaikan dengan mudah dengan solusi yang sederhana.

5. Diskusi dengan teman atau praktisi bisnis yang lebih senior.
Seringkali dalam diskusi itu kita akan memperoleh masukan yang berharga guna mengatasi masalah kita.

6. Hiduplah seimbang
Berusahalah hidup dengan seimbang. Gunakan waktu yang cukup untuk pekerjaan, sosial, keluarga, dan untuk diri kita sendiri.

7. Jagalah kesehatan Anda
Berusahalah sehat, karena tanpa kesehatan Anda tidak akan bisa melakukan apapun. Jangan lupa vitamin dan olahraga yang rekreatif (sepak bola, bulu tangkis, voli, dsb).

8. Tekuni hobby Anda
Seyogyanya kita memiliki hobby yang dapat kita gunakan untuk menyelaraskan hidup kita

Last but not least, dan yang paling penting: GUSTI ORA SARE - Tuhan tidak tidur! Kalau Anda orang yang beriman dan percaya akan Tuhan, maka memohonlah kepada IA karena tak akan pernah ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya.

Semoga tips sederhana tersebut bisa menginspirasi rekan-rekan. TETAP SEMANGAT TERUS BERKARYA!

0 komentar:


 

Copyright 2006| Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger Beta by Blogcrowds.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.