4 Wisdoms

Dua malam lalu saya sekeluarga makan bersama di sebuah kedai kwetiau Pontianak di bilangan Cibubur yang memang merupakan langganan lama kami. Meski memang masakannya istimewa (setidaknya menurut kami) tapi tidak ada hal yang baru malam itu. Setelah pesan, kami menerima pesanan makanan kami dan lantas melahapnya dalam hitungan menit sampai tandas. Selanjutnya sambil menunggu makanan masuk ke perut dengan selamat, saya melihat sekeliling kedai. Tak ada yang istimewa, sampai mata saya tertuju pada kalender produk minuman keras yang memuat tulisan Cina dengan ukuran relatif besar berwarna khas Cina yakni warna merah dan emas. Saya rasa ini strategi promosi yang bagus mengingat produsen tersebut memasang kalender bergambar huruf Cina tersebut dalam kedai yang memang didominasi pengunjung etnis Cina. Namun bukan strategi marketing yang saya akan bahas, melainkan tentang "makna" dari kata-kata dalam huruf Cina yang ada dalam kalender itu.

Karena penasaran, saya membuka lembar demi lembar naskah yang ada dalam kalender itu sambil membaca terjemahan dalam bahasa Inggris berukuran kecil yang ada di bawah tulisan dalam huruf Cina tersebut. Sambil mengernyitkan dahi, saya mencoba menerka-nerka apa maksud dari tulisan-tulisan tersebut dan kenapa susunan penempatannya menarik dan sepertinya memang dalam sekuan (sequence) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dalam kalender tersebut, terdapat empat lembar tulisan yang masing-masing memuat penanggalan untuk 3 bulan. Karena menarik perhatian saya, maka sayapun memotret kalender tersebut satu demi satu.

Sesampai di rumah saya masih terbayang-bayang maksud dari kata-kata dan pola susunannya yang menurut saya cukup menarik. Setelah saya pikirkan, berikut adalah kesimpulan versi saya tentang wisdom tersebut. Tentu saja ini tafsir ini adalah sangat subjektif menurut nalar saya dan sudah pasti sangat beragam tergantung dari sudut pemaknaannya. Semoga dapat menginspirasi rekan-rekan.

HARDWORK -> FORTITUDE -> PATIENCE -> PROSPERITY

Dari susunan tersebut nampak bahwa tujuan akhir yang hendak dituju adalah PROSPERITY (Kemakmuran). Menurut saya kehidupan yang bermakna adalah hidup yang memiliki tujuan yang jelas dan tentu saja realistis. Tanpa tujuan yang jelas maka hidup laksana perjalanan tanpa ujung ke suatu titik yang tidak jelas akhirnya. Disini jelas sekali bahwa tujuan yang hendak dicapai adalah kemakmuran. Definisi kemakmuran tentu berbeda bagi tiap-tiap orang, bisa berupa harta, pangkat, derajat atau mungkin kemakmuran yang lebih bersifat religius dan filosofis.

Guna meraih tujuan itu, tentunya diperlukan adanya strategi yang tepat dan terutama do-able (dapat dijalankan). Untuk lebih jelasnya telah saya bahas dalam tulisan terdahulu soal MBO - SMART versi Drucker. Dalam konteks ini guna mencapai tujuan diperlukan HARDWORK (kerja keras) secara konsisten dan berkesinambungan. Bagi manusia modern dikenal adanya SMARTWORK, namun tetap saja roh dari semua itu adalah adanya persistensi dan determinasi yang konsisten dan terus berkesinambungan dalam jangka panjang guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya hal yang juga penting adalah FORTITUDE. Secara singkat fortitude adalah "dimilikinya sikap mental dan kekuatan secara emosional guna mengatasi setiap kesulitan, bahaya, maupun kondisi krisis yang ada". Wisdom ini merupakan suatu hal yang terpenting bagi manusia, utamanya seorang pengusaha (entrepreneur). Tanpa adanya fortitude maka sesorang menjadi lembek dan mudah menyerah dalam menghadapi suatu masalah. Padahal kita tahu persis bahwa galibnya kehidupan adalah adanya masalah atau kesulitan. Tanpa adanya masalah, hidup akan terasa monoton dan manusia akan mudah terjebak dalam zona nyaman (comfort zone) yang pasti cepat atau lambat akan membawanya menjadi manusia yang lemah, tidak kreatif, dan sangat rentan terhadap setiap perubahan yang terjadi. Menurut saya, wisdom ini mutlak dimiliki oleh orang-orang yang berkeinginan untuk mandiri.

Wisdom selanjutnya adalah PATIENCE (kesabaran). Hal ini meski mudah diucapkan namun sejatinya merupakan hal yang paling sulit dilaksanakan. Persaingan yang sengit dan sikap manusia di lingkungan sekitar yang acuh tanpa etika membuat kita sadar atau tidak sadar terseret dalam pusaran gelap ketidaksabaran. Kita seringkali jadi sangat mudah marah untuk hal-hal yang sepele serta tidak berarti. Seri buku "Don't sweat for small stuffs" memberi banyak refleksi kepada kita tentang makna kesabaran dalam menghadapi hal-hal yang kecil dan sepele guna menghindari kepusingan yang tidak perlu. Kesabaran serta pengendalian optimal membuat kita tetap FOKUS pada tujuan akhir yang hendak kita capai. Tak ada yang mudah dan instan untuk dilakukan, namun alangkah baiknya kalau kita mulai belajar melatihnya sedini mungkin.

Demikian sekilas refleksi dari saya, semoga bisa berguna. Salam sukses!

0 komentar:


 

Copyright 2006| Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger Beta by Blogcrowds.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.