SELF DIAGNOSIS - Dimana Anda berada?


Mengacu pada diagram klasik Kiyosaki, dimanakah sekarang posisi kuadran Anda? Apakah Anda seorang Employee (E), Self-Employed (S), Business Owner (B), atau malah sudah Investor (I)? Meski parameter tersebut sudah sering dibicarakan dan merupakan parameter lama, namun menurut saya parameter awal tersebut tetaplah merupakan tool yang penting bagi kita untuk mendiagnosis posisi kita kemarin, saat ini, dan tentunya posisi kita di masa depan.

Secara umum tentu saja posisi yang paling banyak adalah posisi Employee (E) karena memang bagi sebagian orang posisi tersebut dipersepsikan sebagai posisi yang mudah diraih, meski jelas-jelas saya meragukan klaim tersebut, apalagi pada masa pelambatan ekonomi seperti saat ini.

Sedikit lebih “beruntung” adalah posisi Self-Employed (S) dikarenakan setidaknya pelakunya menjadi tuan atas dirinya sendiri dan bisa dibilang menjadi insan “setengah merdeka”. Kenapa setengah merdeka? Karena memang mereka belum bisa merdeka seutuhnya karena ketergantungan terhadap skill individu sangatlah dominan. Tanpa hadirnya individu tersebut praktis usaha yang dijalankannya tidak bisa bertahan alias mandeg. Lantas sebagai manuasia biasa, bukankah kita sewaktu-waktu bisa sakit atau mungkin terkena musibah yang membuat kita tidak bisa beraktivitas normal?

Pengalaman tersebut saya peroleh dari teman saya yang memiliki usaha software development seperti saya. Dia fokus menangani pembuatan sistem akuntansi (GL) dan payroll. Namun dia susah percaya terhadap orang lain dan memutuskan untuk bekerja sendiri. Dia berdalih trauma bekerja dengan orang lain dikarenakan kekhawatiran bahwa staff yang direkrutnya membawa kabur logika algoritma sistem akuntansi dan payroll yang telah dengan susah payah dia kembangkan selama bertahun-tahun. Memang secara umum dia tampak menikmati usahanya tersebut mengingat semua hasil pendapatan usahanya dia nikmati sendiri tanpa mesti berbagi dengan orang lain. Namun disinilah masalahnya, tanpa diduga pada suatu waktu sewaktu dalam perjalanan menuju klien dia terpeleset sewaktu mengendarai motor dan membuatnya jatuh dan patah tulang tangan kanannya. Hal yang terjadi kemudian sangatlah fatal. Secara fisik memang tidak terlalu mengkhawatirkan, namun setidaknya dia memerlukan waktu 1-2 bulan untuk menyembuhkan patah tulangnya. Dengan jumlah klien yang lumayan banyak serta sisa pekerjaan yang masih menumpuk tanpa adanya back-up, maka akibatnya sangat fatal bagi kelangsungan usahanya. Banyak proyek yang terpaksa putus ditengah jalan dan dalam kondisi pengeluaran dia yang besar, praktis dia sama sekali tidak memiliki penghasilan. Kabar terakhir dia menyerah dan memutuskan bekerja kembali pada perusahaan lain.

Selain faktor tersebut diatas, juga perlu disadari bahwa keterbatasan utama manusia adalah WAKTU. Dalam sehari kita cuma punya 24 jam dan umumnya hanya memiliki maksimal 10-12 jam waktu produktif untuk bekerja. Lantas bilamana kita hanya bekerja sendirian, maka kita tidak akan mampu mereplikasi hasil kerja kita yang akhirnya membuat output yang kita hasilkan sangat terbatas. Hal ini berlaku juga pada profesi-profesi seperti dokter, penyanyi, pelukis, dsb. Kecuali kalau dalam profesi kita tersebut kita mampu mengeruk massive income secepat mungkin dan lantas mampu menggeser kuadran kita ke posisi Investor.

Kuadran berikutnya adalah Business Owner (B) dimana dalam posisi ini kita telah berhasil membangun suatu sistem yang standard yang seragam serta telah terbukti mampu berjalan dengan baik dalam berbagai skenario yang mungkin timbul. Bisnis yang berhasil adalah bisnis yang telah memiliki sistem “Auto Pilot”. Sehingga tanpa kehadiran kita sebagai pemilik usaha tersebut dapat terus berjalan dengan baik dan bahkan terus menerus dapat kita replikasi dimanapun dan kapanpun. Contoh paling klasik dari “the real business” adalah bisnis Franchise. Bisnis berbasis Franchise adalah bisnis yang sesungguhnya, dimana tanpa kehadiran pemilik, usaha tersebut dapat terus berkembang sebagai hasil dari penerapan standarisasi proses bisnis yang tepat dan akurat. Banyak orang menduga bahwa mereka telah berhasil membuka bisnis, namun kenyataan sesungguhnya mereka hanya menciptakan lapangan kerja bagi mereka sendiri seperti contoh teman saya diatas. So, do you have a business or a job?

Kuadran terakhir dan juga merupakan kuadran yang menjadi idaman semua orang adalah menjadi Investor (I). Posisi ini menekankan bahwa yang semestinya kita tidak bekerja keras mencari uang, namun menciptakan suatu kondisi dimana uang yang mesti mengumpulkan “teman-temannya”. Dalam kondisi normal hal ini bisa diraih bilamana kita telah berhasil mengumpulkan massive income dan lantas berhasil memanfaatkannya untuk membuatnya bekerja bagi kita sebagai pemilik uang.

Menurut Kiyosaki, faktanya E & S adalah 80% dan B & I hanya sekitar 20%, namun 95% kekayaan ada pada B & I sedangkan E& S hanya memiliki sisanya Lantas pertanyaannya, ingin dalam kuadran manakah Anda dalam 5 tahun kedepan? ***Betley-30032009

0 komentar:


 

Copyright 2006| Blogger Templates by GeckoandFly modified and converted to Blogger Beta by Blogcrowds.
No part of the content or the blog may be reproduced without prior written permission.